Apakah Perasaan Geli Pada Bayi Berbeda dengan Orang Dewasa?
Untuk seorang bayi yang baru
keluar dari rahim yang hangat, dunia luar terasa jauh lebih besar, lebih
dingin, dan merupakan tempat yang benar-benar berbeda. Saat lahir, cara bayi mengenali
lingkungan mereka berubah secara dramatis. Lalu, bagaimana cara mereka
mengenali suara, melihat, mencium, dan merasakan?
Penelitian yang baru-baru ini
dilakukan berfokus pada bagaimana cara bayi merasakan sentuhan, misalnya
gelitikan. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang berusia 4 bulan, tidak
seperti bayi yang berusia lebih tua, dimana mereka lebih akurat dalam merasakan
bagian tubuh mereka yang digelitik, bahkan ketika anggota tubuh mereka disilangkan.
Di dalam rahim terdapat
ikatan konstan terhadap sensasi sentuhan yang dirasakan oleh janin, tetapi
kemungkinan besar ikatan konstan terhadap sensasi sentuhan tersebut dapat
dirasakan karena janin dalam keadaan sepi, tidak tergantung pada penglihatan,
dan frekuensi gelombang suara di dalam rahim sangat rendah.
Di dunia luar, lingkungan
menjadi jauh lebih multi-sensori (menggunakan banyak indera). Apa yang
dirasakan saat berada dalam gendongan pastinya juga disertai dengan
penglihatan, seperti melihat wajah kedua orang tua, tangan, dan mendengar suara
mereka. Para peneliti sampai saat ini belum sepenuhnya memahami bagaimana cara bayi
dapat menghubungkan semua rangsangan sensorik ini dan berapa lama waktu yang
diperlukan bagi bayi untuk mengetahui apa yang mereka rasakan, apa yang mereka
lihat, dan apa yang mereka dengar secara bersama-sama.
Darimana
Asalnya?
Penelitian yang dilakukan di
Laboratorium Goldsmiths dalam beberapa waktu terakhir telah menyelidiki
perkembangan awal dari persepsi sentuhan, khususnya perkembangan awal dari
bagaimana cara bayi dapat mengenali asal dari sebuah sentuhan yang terjadi.
Biasanya, para peneliti
memberikan sedikit sentuhan-sentuhan di tangan bayi, sesekali sentuhan di salah
satu bagian tangan, dan kemudian berpindah secara acak sehingga bayi tidak
mengetahui di bagian mana sentuhan berikutnya datang. Sentuhan-sentuhan
tersebut, yang mana seperti gelitikan kecil, dilakukan menggunakan apa yang
para peneliti sebut dengan voice-coil
tactors, yaitu sebuah kotak kecil yang dapat bergetar dan alat tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam telapak tangan bayi. Sama sekali tidak terdapat
kontak secara visual selama getaran terjadi, hal ini bertujuan untuk mengetahui
bagian tangan mana yang menerima sentuhan. Suara yang ditimbulkan oleh tactor juga telah diredam sehingga bayi
tidak mengetahui dimana suara alat tersebut berasal.
Untuk mengetahui apa yang
dapat bayi lakukan, para peneliti melihat rekaman video dari pergerakan bayi
tersebut. Kemudian mereka menilai apakah bayi dapat mengetahui secara akurat darimana
sebuah sentuhan berasal dari cara bayi tersebut menggerakan tangan atau dari
cara bayi menggerakkan mata ke arah sentuhan yang diberikan.
Salah satu hasil yang paling
mengejutkan adalah bayi tidak selalu melihat ke arah sentuhan. Dengan
membandingkan bayi yang berusia 6 bulan dengan bayi yang berusia 10 bulan, para
peneliti menemukan bahwa bayi yang berusia lebih tua menggerakkan mata dan
kepala mereka lebih cepat dan lebih akurat ke arah sentuhan yang terjadi di
bagian tangan mereka, sedangkan bayi yang berusia lebih muda menunjukkan lebih
sedikit gerakan. Seolah-olah mereka belum mengetahui bagaimana dunia visual
dapat sejalan dengan dunia perasa pada bagian tubuh.
Mengenali
Dunia Luar
Penemuan terbaru telah
menggali lebih dalam mengenai pertanyaan apakah bayi dapat mengenali darimana
suatu sentuhan berasal, tidak hanya yang terjadi pada bagian dalam tubuhnya, namun juga dari dunia luar.
Salah satu tanda dari kemampuan ini adalah kecenderungan, baik ditunjukkan oleh
anak-anak maupun orang dewasa, untuk merasa kebingungan terhadap lokasi
sentuhan ketika salah satu bagian dari anggota tubuh disilangkan.
Seorang bayi sedang menjalani proses penelitian.
Setelah kita dewasa, kita belajar
dari pengalaman bahwa tubuh dan otot kita harus berada pada tempat yang
seharusnya. Misalnya, tangan kiri harus berada pada sebelah kiri pandangan kita,
dan tangan kanan berada pada sebelah kanan pandangan kita. Kita juga berpikiran
bahwa sentuhan yang diarahkan ke tangan kanan benar-benar berasal dari bagian
kanan tubuh kita. Namun, ketika tangan disilangkan, tangan kiri dan juga sentuhannya
terasa berada di bagian kanan dan tangan kanan beserta sentuhannya terasa
berada di bagian kiri. Hal inilah yang kemudian mengacaukan pikiran sehingga
mengarahkan kita pada suatu kesalahan.
Tetapi jika bayi yang masih
berusia muda belum belajar untuk mengenali asal suatu sentuhan dari luar,
mereka seharusnya lebih sedikit melakukan kesalahan jika dibandingkan dengan bayi
yang berusia lebih tua ketika tangan mereka disilangkan. Para peneliti kemudian
melakukan percobaan ini kepada bayi yang berusia 4 bulan dan bayi yang berusia
6 bulan. Jika sebelumnya para peneliti menempatkan getaran pada tangan bayi, kali
ini mereka menempatkannya pada kaki bayi. (Bayi berusia 4 bulan terlihat lebih
memberontak ketika tangan mereka disilangkan)
Bayi yang berusia 6 bulan terlihat
lebih baik dalam menentukan asal sentuhan ketika kaki mereka tidak disilangkan.
Sekitar 70% dari beberapa kali percobaan, mereka menggerakkan kaki yang terkena
sentuhan. Ketika kaki mereka disilangkan, kemampuan mereka menurun hingga 51%.
Tetapi bayi yang berusia 4 bulan berhasil menggerakkan kakinya dengan tepat sebanyak
70% dari beberapa kali percobaan, baik ketika disilangkan maupun tidak
disilangkan. Mereka seperti tidak peduli dimana lokasi bagian tubuh atau kaki berada,
hanya merespon ke arah sentuhan itu berasal dan dalam tingkat akurasi yang
baik.
Atas dasar penelitian ini
para peneliti berpendapat bahwa sebelum berusia 6 bulan, ketika bayi merasakan
sentuhan pada kaki atau tangan mereka, mereka tidak menghubungkan sentuhan
dengan objek atau sesuatu lainnya di luar diri mereka. Mereka hanya merasakan sentuhan
sebagai suatu sentuhan yang terjadi pada bagian tubuh mereka, hanya itu. Para
peneliti kemudian menyebutnya dengan “Tactile
Solipsism”. Bagi peneliti, pemikiran mengenai seperti apa seorang bayi
ketika merasakan sebuah sentuhan benar-benar berbeda dengan realita yang kita
rasakan, dan jika benar, maka akan terasa aneh menjadi seorang bayi yang baru
lahir.
Diterjemahkan secara bebas dari:
http://www.iflscience.com/plants-and-animals/do-babies-feel-tickles-different-way-adults
Oleh: Marsya Nivita Ardelia
Artikel ini dapat
dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan
http://bagikertas.blogspot.co.id/ sebagai sumber artikel.
Terima kasih telah berkunjung
ke Bagi Kertas.
Like juga Facebook Page:
BagiKertas
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
ReplyDeletePoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)