Burger Serangga, Ada yang Mau? Alasan Mereka Membuka Restoran Serangga Pertama di Inggris
Ada topik yang beredar saat
ini, yaitu “entomophagy”. Jika anda
belum pernah mendengar kata ini sebelumnya, intinya adalah manusia berlatih
untuk memakan serangga. Pemerintah negara bagian barat menyakini bahwa serangga
memiliki potensi yang besar untuk dijadikan bahan makanan bagi manusia. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk (dan stok makanan yang tersedia) secara bertahap, orang-orang
di jalanan saat ini sudah berani mencoba makanan yang aneh dan terkesan
eksotis.
Meskipun terkesan eksotis, entomophagy bukanlah hal yang baru. Terdapat
2 juta orang yang memakan serangga setiap harinya, selain masyarakat bagian
barat. Faktanya, serangga sangat baik untuk kesehatan dan memakan serangga juga
memberikan manfaat bagi bumi. Itulah alasan mengapa Andy Holcroft dan penulis artikel
ini membuka Grub Kitchen, Restoran UK (Inggris) pertama yang menggunakan bahan
dasar serangga di setiap menunya.
Melakukan sentuhan terakhir dalam membuat burger serangga
Mereka berdua menginginkan
serangga sebagai sumber protein yang dapat terus dikonsumsi dalam program diet
modern dan hal ini telah direncanakan selama beberapa tahun yang lalu. Penulis artikel
ini merupakan seorang peneliti dan seorang petani, yang meneliti keberlanjutan
produksi bahan makanan dan manfaat serangga dalam pertanian. Pada tahun 2013,
penulis membangun Dr. Beynon’s Bug Farm, sebuah pusat pendidikan dan penelitian
dan juga 100 hektar lahan peternakan dimana pengunjung yang tertarik terhadap
keberlangsungan hidup serangga dan pertanian dapat terlibat langsung. Bersama
Andy, seorang chef pemenang penghargaan yang kecewa dengan ketidakstabilan restoran
konvensional, penulis mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi rantai
makanan yang berasal dari tanah hingga menjadi makanan yang dapat dikonsumsi.
Sebuah
Alternatif yang Lebih Sehat
Mengapa penting untuk mencoba
mengubah kebiasaan makan masyarakat? Hingga tahun 2050 manusia akan membutuhkan
lebih dari 70% makanan, lebih dari 120% air dan 42% lahan pertanian. Produksi
daging diperkirakan akan meningkat 2 kali lipat, dan untuk memenuhi target
tersebut akan berdampak juga pada hewan ternak. Produksi peternakan
konvensional membutuhkan tanah dan air: peternak memerlukan 30% lahan dunia dan
menghabiskan 8% air yang biasa digunakan oleh manusia. Hal ini menyebabkan
harga di semua aspek meningkat drastis dan karena itulah masyarakat memerlukan
tambahan ataupun alternatif sumber protein yang tidak terlalu mengeluarkan
banyak biaya. Contohnya seperti serangga.
Baru-baru ini Food and Agriculture Organisation
melaporkan bahwa terdapat lebih dari 1000 spesies serangga yang dapat dimakan, menawarkan
rasa dan tekstur dari Aladdin’s Cave.
Serangga berkembang biak dengan sangat cepat dan hanya membutuhkan sedikit
lahan dan air. Hal ini membuat ternak serangga menjadi sangat efisien.
Misalnya, sekitar 3.290 liter air hanya dapat digunakan untuk memproduksi
sebuah beef burger berukuran 150
gram: sedangkan burger serangga hanya membutuhkan kurang dari setengah liter
air.
Serangga juga sangat
bernutrisi. Mereka mengandung banyak kalsium, zinc, asam lemak, omega-3, dan rendah kolesterol. Mereka juga kaya
akan protein. Apabila ditimbang-timbang, jangkrik memiliki protein lebih banyak
jika dibandingkan dengan daging dan 12 hingga 25 kali lebih efisien untuk mengubah
mereka menjadi makanan bagi manusia.
Beberapa serangga seperti
lalat hitam bahkan dapat mengubah sisa makanan menjadi sebuah makanan baru,
atau setidaknya menjadi pakan bagi hewan ternak: Tentunya, memberikan pakan
ternak menggunakan serangga akan menjadi langkah pertama yang dapat
menggabungkan mereka ke dalam rantai makanan di UK (Inggris).
Serangga
Bukan Hanya Sekedar Makanan yang Aneh
Menggunakan serangga untuk
pakan ayam, babi, dan ikan adalah sesuatu yang mudah, tetapi meyakinkan
masyarakat Inggris untuk mencicipi mereka akan jauh lebih menantang. Di Grub
Kitchen, Andy dan penulis artikel ini ingin menghapus pemikiran bahwa memakan
serangga adalah hal yang aneh atau hanya sebagai tantangan yang dipopulerkan
oleh berbagai program televisi.
Para pengunjung akan dapat
menikmati serangga dalam berbagai bentuk, mulai dari sepiring kecil serangga
sampai dengan masakan keahlian mereka, yaitu burger serangga atau kue jangkrik.
Berbagai macam serangga tersedia di dalam menu, tetapi karena banyak pengunjung
yang merasa jijik jika melihat bentuk kaki, antenna, dan mata serangga, maka kami
menawarkan beberapa opsi dimana serangga akan dimasak, dijadikan tepung, atau dicincang
menjadi daging burger.
Bahan dalam membuat burger: jangkrik, mealworm, dan belalang
Meskipun restoran serangga
semakin meluas tetapi masih terdapat hambatan dalam memproduksi daging
serangga. Baru-baru ini memang UK (Inggris) telah mengizinkan untuk beternak
serangga sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi manusia. Namun, jika
serangga telah dikategorikan sebagai “hewan ternak”, itu artinya serangga
tersebut tidak dapat dibunuh secara langsung di tempat serangga dipelihara.
Bagian dari serangga, seperti kaki atau sayap, sedang dipertimbangkan untuk
dijadikan sebagai makanan dan mendapat pengamanan ketat, tetapi mereka berdua dapat
menggunakan seluruh bagian serangga untuk dimanfaatkan selama mereka sudah melakukan
“uji kelayakan”. Mereka berdua juga dilarang untuk menggunakan serangga sebagai
pakan hewan ternak yang akan diolah menjadi makanan untuk manusia.
Sudah jelas bahwa Andy dan penulis
artikel ini masih harus banyak belajar. Mereka masih belum yakin apakah mikroflora
yang terkandung di dalam usus manusia dapat mencerna protein serangga dan
mereka juga harus mencari tahu tentang adanya potensi yang dapat menyebabkan
alergi. Untuk saat ini, jika anda memiliki alergi terhadap debu ataupun kerang
sebaiknya jangan mengkonsumsi serangga, meskipun hal tersebut belum dapat
dipastikan.
Di UK (Inggris), mereka berdua
sedang menunggu keputusan dari Food
Standards Agency apakah akan memasukkan serangga ke dalam kategori “makanan
aneh”; yang mana keputusan tersebut akan berdampak pada seluruh restoran serangga.
Jika instansi tersebut sepakat bahwa ada cukup bukti dimana serangga telah
dikonsumsi sebelum tahun 1997 maka regulasi mengenai serangga akan sedikit
lebih mudah.
Jadi, beranikan diri anda, anda
mungkin akan menemukan serangga berada dalam rak supermarket dalam waktu dekat
dan anda dipersilakan datang untuk makan di Grub Kitchen. Jika anda tidak
berminat untuk masuk ke dunia entomophagy,
maka kabar buruk bagi anda: anda telah memasukinya. Ada kemungkinan bahwa anda
telah memakan sekitar 60 potong serangga
dalam setiap cokelat berukuran 100 gram dan jika anda memakan buah ara, maka anda
telah memakan sisa-sisa dari lebah ara.
Diterjemahkan secara bebas
dari:
http://www.iflscience.com/plants-and-animals/bug-burgers-anyone-why-we-re-opening-uk-s-first-insect-restaurant
Oleh: Marsya Nivita Ardelia
Artikel ini dapat
dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan
http://bagikertas.blogspot.co.id/ sebagai sumber artikel.
Terima kasih telah berkunjung
ke Bagi Kertas.
Like juga Facebook Page: BagiKertas
0 komentar:
Post a Comment