Mudahnya Belajar Empati
Sebuah studi yang diterbitkan
dalam Proceedings of the National Academy
of Sciences menunjukkan betapa mudahnya bagi kita untuk mengubah sudut
pandang terhadap orang lain, dari yang sebelumnya hanya orang asing menjadi seseorang
yang kita sayangi. Bahkan, sebuah kebaikan kecil yang kita lakukan dapat
membangun empati.
"Apa
yang dibutuhkan dunia saat ini adalah cinta,"
beberapa lagu mungkin dapat mewakili perasaan, tetapi empati merupakan
prioritas yang paling utama. Pada umumnya, seseorang tidak mampu berempati dengan
sesama manusia lainnya, kecuali mereka merupakan bagian dari "in-group", seperti keluarga, teman
atau orang-orang yang memiliki kesamaan, seperti ras atau identitas nasional.
Sementara itu, orang-orang yang berada di "out-group", dikecualikan dari lingkaran empatinya. Kesedihan
dan penderitaan mereka terasa terabaikan atau bahkan tidak dihiraukan.
Para nabi dan tokoh agama
telah mengajarkan selama ribuan tahun kepada para pengikutnya untuk
"mengasihi sesama manusia", termasuk pada kelompok-kelompok etnis dan
kepada agama lainnya. Walaupun perkembangannya terlihat lambat, namun ilmu
pengetahuan juga memberikan sedikit harapan bagi kita untuk membangun sesuatu
yang disebut "out-group empathy".
Suatu studi melaporkan hasil
tes yang dilakukan di Swiss dimana 40 orang, terdiri dari masyarakat Swiss dan
sisanya imigran Balkan, secara acak dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Empati diukur dengan menggunakan scan otak dari para peserta yang menyaksikan
orang lain menjadi target sengatan/kejutan listrik (tidak berbahaya).
Hasilnya, seperti yang sudah
diprediksi sebelumnya, peserta memiliki reaksi yang lebih kuat saat melihat
anggota dari in-group mereka mendapat
sengatan listrik daripada ketika korban adalah seseorang yang tidak memiliki hubungan
dengannya (out-group).
Setiap peserta lalu diberitahu
bahwa ia akan mendapat kejutan listrik, kecuali salah seorang dari anggota kelompok
studi rela untuk memberikan uang demi menyelamatkannya. Bagi peserta yang
berada di kelompok kontrol, mereka bisa saja diselamatkan oleh seseorang karena
memiliki nama marga yang sama (in-group),
sedangkan bagi peserta yang berada di kelompok eksperimen, penyelamat mereka akan
berasal dari etnis atau marga yang berbeda (out-group).
Para peserta dari kelompok
eksperimen merasa pesimis akan diselamatkan. Namun, ketika diberi kejutan
positif, mereka mengubah sudut pandangnya, tidak hanya kepada orang-orang yang
memberikan uangnya agar ia terhindar dari rasa sakit, tetapi juga kepada seluruh
anggota out-group.
Berbagi rasa sakit hanya sebagai
faktor tambahan dari pengorbanan seorang anggota out-group yang membuat peserta lain merasa lebih dekat dengannya.
Namun, yang lebih penting adalah pengorbanan mereka telah memberikan sebuah pandangan
positif terhadap sesama anggota kelompok secara keseluruhan. Ketika diminta
untuk melihat seseorang yang tidak ia kenal berasal dari out-group diberi sengatan listrik, otak peserta yang telah
diselamatkan oleh anggota lain yang juga berasal dari out-group menunjukkan respon dramatis yang lebih kuat pada daerah otak
yang terkait dengan rasa empati. Sementara itu, kelompok kontrol tidak menunjukkan
adanya perubahan yang signifikan.
"Hasil
ini menunjukkan bahwa pengalaman positif yang dirasakan bersama orang asing
akan ditransfer ke setiap anggota out-group dan meningkatkan rasa empati mereka
terhadap kelompoknya," kata penulis utama Dr. Grit Hein dari
University of Zurich dalam sebuah pernyataan. Para penulis saat ini belum berbicara
apakah hasil studi ini dapat diterapkan di dunia nyata, dimana tidak semua
orang rela untuk menolong orang lain dengan melupakan sifat-sifat negatifnya,
seperti rasisme. Namun demikian, dalam situasi yang tepat, dengan hanya memerlukan
beberapa interaksi positif, pasti hal ini dapat memberikan harapan.
Diterjemahkan secara bebas
dari:
http://www.iflscience.com/brain/empathy-surprisingly-easy-learn
Artikel ini dapat
dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan
http://bagikertas.blogspot.co.id/ sebagai sumber artikel.
Terima kasih telah berkunjung
ke Bagi Kertas.
Like juga Facebook Page: Bagi Kertas
Follow Twitter: Bagi Kertas
Instagram: @bagikertasnya
Line ID: @zvs4518b
AJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877