Dalam skala besar negara
Australia, predator invasif (spesies yang bukan spesies asli tempat tersebut, yang
secara luas memengaruhi habitat yang mereka invasi), seperti kucing liar (feral cats) telah menyebabkan penurunan
sebanyak 43 spesies vertebrata asli Australia, dan kepunahan sekitar 22 spesies
lainnya. Namun, yang jadi masalah adalah saat ini kita masih belum benar-benar
mengetahui kapan dan darimana para penjajah ini datang. Oleh karena itu, para
peneliti kemudian mencoba untuk menganalisis DNA dari ratusan kucing feral
untuk mencari tahu apakah mereka mungkin keturunan dari kucing-kucing yang
datang dari Eropa di abad ke-19 menggunakan kapal, atau mungkin juga merupakan
kucing yang datang pada gelombang kedua, yaitu dari Asia. Penemuan ini selanjutnya
dipublikasikan dalam BMC Evolutionary
Biology yang terbit minggu ini.