Belangkas Menolong Temannya yang Terbalik


Belangkas termasuk hewan nokturnal yang beraktivitas pada malam hari, khususnya saat bulan pernama. Hewan purba ini biasa memakan cacing laut, kerang, dan ikan kecil.

Untuk mencari mangsanya, belangkas akan mengandalkan rambut-rambut kecil di sekitar mulutnya untuk mengais-ngais dasar laut. Menariknya hewan yang kerap dianggap mengerikan ini justru dapat menyelamatkan nyawa manusia.

Melansir Wikipedia, satwa yang memiliki tempurung keras ini hidup di perairan dangkal, yakni kawasan payau dan hutan mangrove. Tempat-tempat yang menjadi habitat asli belangkas adalah pesisir Asia Pasifik termasuk Indonesia, Asia Selatan, dan Amerika Utara bagian Tenggara.
Credit: Wikipedia
Walaupun disebut kepiting tapal kuda, namun belangkas bukanlah jenis kepiting. Mereka juga tidak memiliki antena layaknya kepiting. Belangkas termasuk chelicerata yaitu sebuah subfilum yang mencangkup arachnida. Jadi walaupun hidup di laut, belangkas masih berkerabat dengan hewan arachnida yakni laba-laba, kalajengking dan tungau. Belangkas sering disebut fosil hidup karena telah ada di bumi sekitar 200 juta tahun yang lalu sebelum munculnya dinosaurus. Satu-satunya wakil dari kelompok Xiphosurida yang masih bertahan hidup di bumi. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk sejak masa Devon atau sekitar 250 hingga 400 juta tahun yang lalu. Dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama.
Caption by Jeda ID

0 komentar:

Post a Comment