12 Jenis Pelangi yang Perlu Anda Ketahui!


Artikel ini mungkin menjadi sebuah informasi menarik bagi anda karena ternyata semua hal yang anda ketahui tentang pelangi ternyata salah. Selain tidak semua pelangi mengandung tujuh unsur warna yang membentuk istilah mejikuhibiniu, tingkat visibilitas mereka juga ternyata tidak sepenuhnya tergantung pada seberapa banyak tetesan air di udara.

Menurut penelitian yang dipresentasikan pekan lalu di American Geophysical Union Fall Meeting, terdapat 12 jenis pelangi, masing-masing dikelompokkan sesuai dengan jumlah dan kombinasi warna yang dimilikinya.

Ketua tim peneliti Jean Ricard dari National Meteorological Research Center di Perancis, memperkenalkan model klasifikasi pelangi terbaru pada konvensi tersebut, dan pada saat yang sama ia juga menjelaskan bahwa perbedaan diantara pelangi-pelangi ini disebabkan karena posisi matahari di langit. Teori ini berlawanan dengan teori sebelumnya mengenai variasi pelangi, dimana sebelumnya perbedaan pelangi dikatakan memiliki kaitan dengan ukuran partikel air di udara.


Ketika matahari berada pada sudut yang rendah, hanya gelombang cahaya berwarna merah yang dapat melewati atmosfer bumi, menghasilkan pelangi dengan satu garis melengkung berwarna merah.

Untuk membantah teori yang sudah ada, Ricard dan timnya kemudian mempresentasikan serangkaian gambar pelangi dari jenis yang berbeda-beda, beberapa di antaranya terlihat hanya berupa satu garis melengkung berwarna merah. Mereka menjelaskan efek ini dapat terjadi ketika matahari berada pada posisi yang sangat rendah di langit, biasanya saat matahari terbit atau terbenam. Dalam kondisi seperti itu, cahaya matahari harus masuk lebih dalam untuk melewati atmosfer bumi dibandingkan ketika matahari berada pada posisi yang tinggi di langit. Akibatnya, hanya gelombang terpanjang, yaitu gelombang warna merah, yang mampu melewatinya.

Namun, semakin tinggi letak matahari, maka warna yang lebih terlihat adalah warna-warna di ujung spektrum violet, disertai dengan warna hijau dan biru yang menjadi semakin dominan ketika posisi matahari berada di atas 70 derajat.

Dengan adanya fenomena ini, tim peneliti menempatkan pelangi dalam beberapa kategori berdasarkan banyaknya warna yang dapat dilihat. Mereka juga membagi jenis pelangi sesuai dengan ada atau tidaknya busur tambahan, atau yang biasa disebut busur supernumerary, di samping busur utama. Busur supernumerary terjadi ketika cahaya matahari menyebar melalui penguraian sinar dan pencampuran di atmosfer. Ketika busur ini hadir, pelangi cenderung diselingi dengan adanya area gelap yang disebut Alexander's band. Dengan demikian, maka skala klasifikasi juga dilihat berdasarkan kekuatan dari Alexander's band ini.


Namun, walaupun posisi matahari mungkin memiliki dampak yang besar terhadap jenis pelangi yang dihasilkan, ukuran dan banyaknya tetesan air di udara juga merupakan faktor penting dalam menentukan bentuk dasar pelangi. Misalnya, Ricard menjelaskan bahwa ternyata pelangi itu tidak statis (tidak diam), melainkan terus-menerus mengalami perubahan bentuk sesuai banyaknya tetesan air yang jatuh. Tetesan air yang jatuh tersebut menciptakan perubahan bentuk dalam pembiasan cahaya matahari dan kemudian menghasilkan pelangi.


Diterjemahkan secara bebas dari:
http://www.iflscience.com/environment/there-are-actually-12-types-rainbow

Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://bagikertas.blogspot.co.id/ sebagai sumber artikel.

Terima kasih telah berkunjung ke Bagi Kertas.
Like juga Facebook Page: Bagi Kertas
Follow Twitter: Bagi Kertas

0 komentar:

Post a Comment